Kista Aterom
dr. Asep Hermana
Definisi
Tumor jinak di kulit yang terbentuk sebagai akibat tersumbatnya kelenjar sabasea. 1,3,4

Definisi
Terbentuk akibat sumbatan pada muara kelenjar sabasea, oleh karena itu ditemukan puncta sebagai muaa kelenjar di kulit yang tersumbat. 1,3

Anatomi
Sekret kelenjar sebacea yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam katung kelenjar. Lama kelamaan membesar dan terlihat sebagai masa tumor yang berbetuk lonjong sampai bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, tetapi melekat pada dermis di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut pungta. Isi kista adalah bubur eksudat berwarna putih abu-abu yang berbau asam.1

Tampak bulat atau oval, superficial-subkutan, lunak-kenyal, batas tegas, ada puncta berupa titik kehitaman yang letaknya biasanya dipermukaan kulit tepat ditengah masa. Batas tegas, konsistensi lunak sampai kenyal, umumnya tidak nyeri, Predileksi di bagian tubuh yang berambut (kepala, wajah, belakang telinga, leher, punggung, dan daerah genital).2 terutama pada bagian kepala,wajah,kulit kepala, leher, dan ekstremitas, 1,2,3


Epidemiologi
• Sering terjadi pada usia 20 sampai 30 -an,
• predileksi pada pria dua kali lebih banyak dibanding pada wanita. 1,3

Terapi
• Terapi Antibiotik diberikan jika infeksi adan infeksi yaitu kemerahan dan inflamasi, sering terinfeksi bakteri staphylococci, tanpa keadaan terinfeksi kista dapat tetap sangat berbau
• Eksisi menyertakan kulit dan puncta untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh.
• Bila terjadi infeksi sekunder dan terbentuk abses, dilakukan insisi, evakuasi dan drainase. Setelah tenang (3-6 bulan) dapat dilakukan operasi definitif 1,3


Teknik operasi
1. Bersihkan daerah operasi (daerah kulit diatas kista) dengan tindakan aseptik.


2. Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2%
3. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, berbentuk elips, dengan panjang sejajar dengan garis Langers

4. Insisi kulit sampai subkutis.
5. Pegang ujung insisi dengan klem dan angkat
6. Lakukan diseksi tajam dengan gunting menelusuri masa kesekelilingnya

7. Usahakan kista tidak pecah
8. Jika masa sudah terangkat, potonglah jaringan bagian bawah

9. Perdarahan dirawa
10. Jahit luka operasi lapis demi lapis.
11. Masa dibelah dan dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi. 2,6


Referensi
1. Peter J.Morris; William C. Wood;
Oxford Texbook of Surgery; Oxford Press; 2000
2. Zol B. Kryger; Mark Cisco;
Practical Plastic Surgery; Landes Bioscience; Austin,Texas; 2007
3. Becker K.A.; Epidermal Cysts, emedicine; May 2006.
4. Robert A Schwartz; Zbigniew Ruszczak Dermoid Cysts, emedicine; Juny 2007
5. Walid MS, Boddy MG; Bilateral dermoid cysts in a pregnant woman: case report and review of the literature. Arch Gynecology Obstetry. 2008

0 komentar:

Posting Komentar